Antara Keinginan dan Hati yang Jauh
Susannah Kaelin
146,668 Kata-kata
146,668 Kata-kata
Kehidupan Isabelle Fairchild tampak sempurna di permukaan - pernikahan yang indah dengan profesor Oliver Blackmoor yang terhormat, karier yang menjanjikan, dan gaya hidup yang membuat iri. Namun, di b alik penampilan luar yang murni, terdapat gejolak yang membara dari keinginan yang tidak terpenuhi dan keterputusan emosional. Setelah dua tahun menikah, gairah yang pernah membara di antara mereka telah menyusut menjadi sekelebat, membuat Isabelle mendambakan keintiman yang pernah ia kenal. Menjelang ulang tahun pernikahan mereka yang kedua, Isabelle mendapati dirinya terjebak di antara kerinduannya pada sang suami dan ketidakmampuannya untuk menembus tembok yang ia bangun di sekeliling hatinya. Jarak di antara mereka semakin jauh saat Oliver membenamkan diri dalam pekerjaan akademisnya, membuat Isabelle merasa terabaikan dan merindukan lebih dari sekadar sentuhan sekilas. Di saat-saat yang rapuh, sebuah pertemuan yang menggiurkan dengan seorang pria misterius menghidupkan kembali hasratnya yang terkubur, membangkitkan bagian dari dirinya yang sepertinya tidak dapat atau tidak mau dijelajahi oleh Oliver. Terpecah antara kesetiaannya dan sensasi memabukkan dari perhatian yang baru ditemukan, Isabelle bergulat dengan perasaannya, mendorongnya untuk menghadapi kebenaran yang memilukan dari pernikahannya. Akankah dia tetap setia pada suami yang mengetahui kecerdasannya tetapi tidak mengetahui kebutuhan terdalamnya? Atau akankah dia menyerah pada daya pikat orang lain, mempertaruhkan semua yang telah dia bangun untuk merasakan ekstasi liar yang dia dambakan? Saat Isabelle menavigasi lanskap emosional yang berbahaya ini, rahasia-rahasia terkuak dan ketegangan meningkat, yang berpuncak pada pengungkapan mengejutkan yang dapat mengubah hubungan mereka selamanya. Dengan setiap pandangan yang dicuri, setiap keinginan yang dibisikkan, taruhannya meningkat, dan ketegangan meningkat. Di dunia di mana gairah dan pengkhianatan berdansa dengan sangat dekat, Isabelle harus memutuskan apakah akan merebut kembali identitasnya, merangkul keinginannya, dan mendefinisikan kembali cinta dengan caranya sendiri, atau menyerah pada batas-batas pernikahan tanpa cinta. Perjalanan ke depan penuh dengan ketegangan dan pilihan yang menyayat hati saat dia mencari kebenaran yang dapat mengubah segalanya.