Mengejar Bayangan Mimpi yang Terlupakan
Noel Stoey
148,696 Kata-kata
148,696 Kata-kata
Di dunia di mana batas antara dunia nyata dan dunia digital menjadi kabur, Thomas Fisher mendapati dirinya bergulat tidak hanya dengan konsekuensi dari pilihannya, tetapi juga dengan pertaruhan besar dari permainan rumit yang diatur oleh The System. Baru-baru ini dipindahkan ke departemen baru dengan julukan Condoned Uprising yang tidak menyenangkan, dia memulai misi yang tampaknya sepele pada awalnya - hanya membantu orang-orang yang tertindas untuk mendapatkan kembali kekuasaan mereka. Namun, di tengah olok-olok yang menyenangkan dengan Sistem yang cerdas dan sadar diri, Thomas segera menemukan plot yang lebih dalam dan lebih jahat yang mengintai di balik bayang-bayang. Perkenalkan Sir Alaric Windrider, seorang pria yang dihantui oleh keputusan masa lalunya, yang iblis pribadinya bermanifestasi dalam bentuk cinta, penolakan, dan kemiripan yang menghantui dengan seorang anak laki-laki yang membangkitkan kenangan yang ingin dia lupakan. Kedatangan seorang pemuda bermata cerah membuat Alaric menjadi bingung dan jengkel, mengungkapkan kerapuhan hati yang terikat oleh rasa bersalah dan bekas luka emosional. Sementara itu, Thomas, yang sedang mengalami pergolakan batinnya sendiri, menyusun rencana rumit yang menjalin nasib mereka - sebuah romansa yang dibangun di atas tipu daya, kerinduan, dan rasa haus akan balas dendam yang tak terpadamkan. Alur cerita semakin rumit ketika Thomas bertemu dengan orang asing yang terluka, tidak hanya membangkitkan naluri pengasuhannya, tetapi juga membawanya lebih dalam ke dalam jaringan konspirasi yang memengaruhi dunia nyata dan dunia maya. Saat dia menjahit luka orang yang terluka itu, dia menemukan sebuah informasi penting yang dapat membuat dunia bertekuk lutut. Waktu terus berdetak, dan pertaruhannya semakin meningkat seiring dengan terungkapnya agenda tersembunyi. Dengan humor dan ketakutan yang saling terkait, pembaca akan menemukan diri mereka terjerat dalam narasi yang penuh dengan tikungan tak terduga, pengungkapan emosional, dan konfrontasi yang memilukan. Di tengah-tengah lelucon digital, Thomas harus bergulat dengan tema-tema identitas dan rasa memiliki, yang mengarah pada klimaks yang eksplosif yang menjanjikan untuk mengubah jalan hidup mereka selamanya. Akankah cinta muncul dari kekacauan, atau hanya ilusi, yang ditakdirkan untuk hancur seperti kaca?