Terjebak di Antara Tugas dan Keinginan
Ai Lintner
26,999 Kata-kata
26,999 Kata-kata
Dalam bayang-bayang Grey Manor yang mencekam, Elena de Grey yang berusia enam belas tahun bergulat dengan dunia yang berbalik melawannya, tepat ketika ia berada di puncak kedewasaannya. Bisikan keputu sasaan bergema melalui dinding-dinding yang runtuh saat Lady Isolde, ibu tirinya yang kejam, berusaha menukar masa depan Elena dengan putrinya sendiri. Pertemuan memalukan dengan Kapten Thorne membuat Elena terhuyung-huyung di ambang kehancuran dan keputusasaan. Dengan harga diri keluarganya dipertaruhkan dan keuangan mereka semakin menipis, sebuah tawaran mengerikan muncul: penjualan Elena kepada penawar tertinggi. Saat jam terus berdetak menjelang Tahun Baru, Elena berpegang teguh pada harapan di tengah-tengah ketakutannya yang berputar-putar. Tangguh namun rentan, ia merindukan apa pun kecuali kehidupan sebagai budak atau yang lebih buruk lagi, turun ke dunia bawah yang kumuh. Tepat ketika nasibnya tampaknya sudah ditentukan, sebuah kejutan terjadi: pernikahan yang tergesa-gesa dengan Kapten Thorne yang penuh teka-teki, yang menjanjikan dunia yang aman dan memuaskan. Namun, di balik fasad ritual romantis itu, ada bayang-bayang ketidakpastian. Malam pernikahan Elena adalah angin puyuh emosi saat dia menavigasi realitas barunya. Dinamika rumit antara hasrat dan ketakutan muncul ke permukaan, dan saat ia bergulat dengan keintiman untuk pertama kalinya, hubungannya yang sedang berkembang diuji oleh trauma masa lalunya dan kebaruan yang rapuh dari persatuan mereka. Dengan beban ekspektasi keluarga dan norma-norma masyarakat yang menekannya, dia harus menghadapi rasa identitas dan agensinya sendiri. Dalam interaksi yang mencekam antara cinta dan kelangsungan hidup, perjalanan Elena terjalin dengan ketegangan dan intrik yang akan membuat pembaca berada di ujung kursi mereka. Ketika bahaya mengintai dan benang nasibnya terjalin dengan nasib suami barunya, taruhannya meningkat lebih tinggi dari sebelumnya. Akankah Elena menemukan suaranya dan merebut takdirnya, atau akankah ia dibungkam selamanya di dunia yang berusaha mengendalikan masa depannya?