Bayangan Keinginan dan Takdir

Bayangan Keinginan dan Takdir

Julietta Margerum

216,888 Kata-kata

5.0

Deskripsi

Di dunia di mana identitas sering kali berada di bawah beban ekspektasi, Seraphina Ashwood muncul sebagai bidak yang tidak disadari di antara para elit Frosthaven. Keberadaannya dibayangi oleh kehadir an Luna Evernight yang tangguh, seorang wanita dengan daya pikat dan keanggunan yang tak terbantahkan, yang kembalinya dia ke kota ini menimbulkan kegembiraan sekaligus ketakutan. Berlomba-lomba untuk mendapatkan kasih sayang Gideon Frost, seorang pria yang tidak menyadari perasaannya yang lebih dalam, Seraphina mendapati dirinya terjebak dalam tarian cemburu dan putus asa yang memabukkan saat kota bersiap untuk merayakan kepulangan Luna. Pengabdian Seraphina kepada Gideon tidak tergoyahkan, sangat teliti dalam upayanya menciptakan kehidupan yang mencerminkan cinta yang dia yakini mereka bagi. Dia memasak, membersihkan, dan memenuhi setiap kebutuhan Gideon, tetapi jauh di lubuk hatinya, dia tahu bahwa usahanya mungkin sia-sia. Mengamati perbedaan yang mencolok antara dirinya dan Luna yang halus-yang dipuja dan dihormati semua orang-hanya menambah rasa tidak amannya. Saat bisikan tentang keagungan Luna beredar, udara terasa semakin kental dengan antisipasi. Ketika rumor beredar bahwa kembalinya Luna lebih dari sekadar acara sosial, pengabdian Seraphina yang tenang diuji tidak seperti sebelumnya. Pertaruhannya meningkat saat ia bergulat dengan harga dirinya dan kesadaran yang memilukan bahwa cintanya mungkin tidak akan pernah terbalas. Ketegangan memuncak di pesta penyambutan yang mewah di mana masyarakat kelas atas berkumpul, setiap mata tertuju pada Luna, membuat Seraphina merasa lebih tidak terlihat dari sebelumnya. Di tengah kerumitan sosial dan persaingan, Seraphina harus menavigasi posisinya di antara dua dunia, terperangkap dalam jaring ambisi, kecemasan, dan pencarian jati diri. Dapatkah dia membebaskan diri dari bayang-bayang dan menempa jalan yang menghormati jati dirinya? Saat malam semakin larut dan persahabatan lama kembali bersemi, ilusi harmoni yang rapuh pun hancur, menguak ketegangan cinta, persaingan, dan pencarian penerimaan yang mendorong Seraphina untuk mengambil keputusan yang dapat mengubah segalanya. Dalam kisah yang ditulis dengan kerumitan seni dan kedalaman hati manusia ini, batas antara peniruan dan keaslian menjadi kabur, yang mengarah pada klimaks yang kuat yang mempertanyakan esensi dari nilai yang sebenarnya.